Green Tea Latte

dear, aku mendengar kamu sedang bahagia dengannya aku sulit untuk menggapaimu karena diantara kita terbentang jarak teknologi memang canggih tapi, tetap tidak bisa menutupi segala rasa rinduku padamu aku ya, hanya aku yang menahan segala rasa rindu ini kamu sahabatku tapi kamu dan namamu selalu menjadi harapan bagiku karena diakhir masa hidupku aku ingin bersama orang yang mengenalku dari lama

Kakinya berjalan perlahan Patahan ranting dan daun kering berbunyi merdu Hembusan angin begitu menusuk kedalam rusuk Gelap menyelimutinya dengan penuh misteri Sebuah cahaya hadir Bukan hanya sebagai penuntun Tapi sebagai penerang dalam kegelapan Sebuah harapan yang redup mulai menyala terang Aku tanpa dia seperti gubuk tua di tengah hutan Tapi diriku sadar, bukan dia yang memberikan harapah bukan dia yang memberikan kebahagiaan Tapi diriku sendiri.

Waktu terus berjalan Aku tak banyak berubah Aku melewati segalanya begitu saja Bahkan aku menyia-nyiakan yang dulu ada Aku telah membuang waktu begitu banyak Tapi aku yakin, masa lalu bukan lah hal yang harus di sesali Waktu ku mungkin berkurang, tapi semangatku akan terus ada Tidak bisa aku berhenti begitu saja tanpa akhir yang bahagia Selayaknya cerita dongeng, aku ingin bahagia selamanya

Aku disini sendiri Bersama khayalan ku saja Bersama harapan yang dulu pernah ada Aku ingin dirimu Tetap menjadi miliku Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh Kamu memutuskan untuk berhenti Aku tak pernah mengerti inginmu Bahkan untuk bertanya aku tidak berani Pergi saja, biarkan aku sendiri Salahku, telah berharap kau akan jadi milikku Terimakasih telah memberikan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya Aku tetap menanti jika kamu akan kembali, tapi jangan harap kita lebih dari sekedar teman

Aku dan kamu Kita ditakdirkan untuk bertemu Tapi tidak di takdirkan untuk bersatu Aku mencintaimu Tapi Apakah ini cinta? Setiap detik harus memikirkan bahwa kita harus berpisah cepat atau lambat Ketidak setujuan antara kamu dan aku Ketidak mungkinan antara kamu dan aku Ketidak adanya kesamaan antara kamu dan aku Kita tetap harus berpisah Kita bukan lagi insan yang mengharapkan penyatuan diakhir hayat Tapi kita, adalah insan yang di utus tuhan untuk mengerti toleransi serta belajar mencintai makhluk tuhan lainnya Aku mencintai kamu dalam doa, cukup dalam doa yang tak sampai, jangan sampai....

Mungkin ini tidak akan dapat di sembunyikan lebih dalam lagi Luapan emosi yang telah ku bendung tidak akan bisa ku tahan lagi Keinginan untuk memiliki sangat besar Keinginan untuk melepas pun juga sangat besar Berawal hanya sekedar bermain hingga permainan ku berubah menjadi perasaan yang entah tak bisa ku deskripsikan Bibit itu tumbuh menjadi kecambah Hingga bunga itu mekar Aku selalu bersamanya Ternyata cinta timbul karena terbiasa